Jumat, 31 Maret 2017


BAB 1
DASAR-DASAR STUDY
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

A.    Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu ilmu yang mengatur, mengolah, mengurus, dan mengelola suatu instansi atau lembaga pendidikan supaya berjalan dengan efektif dan efisien.
Ramayulis (2008:362) menyatakan bahwa pengertian yang sama denganhakikat manajemenadalah al-tadbir (pelaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur)yang banyak terdapat dalam al-qur’an seperti firman Allah SWT, yang artinya: “ Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” ( Q.S As-Sajdah: 5).
B.     Kegunaan Manajemen
Kegunaan Manajemen adalah elemen-elemen dasar yang melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan tertentu. Kegunaan ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.      Kegunaan Teoritis
Kegunaan ini merupakan kegunaanyang sangat praktis. Karena manfaat yang diberikan oleh manajemen sebagai ilmu kepada seluruh organisasi termasuk juga lembaga pendidikan.
2.      Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dimaksudkan bahwasanya teori itu berguna untuk diterapkan dalam aktivitas yang sesungguhnya dan dapat mempraktikkan fungsi-fungsi manajemen dan aliran-alirannya.
Kedua kegunaan ini saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan terutama dilihat dari hubungan fungsional dan hubungan timbal baliknya.
C.     Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip Manajemen itu sendiri terbagi menjadi lima macam:
Ø  Prinsip efisiensi dan efektivitas, bagian dari prinsip-prinsip manajemen atau administrasi.
Ø  Prinsip pengelolaan, manajer yang baik selalu bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang fungsional, yaitu :
·         Merencanakan
·         Mengorganisasikan
·         Mengarahkan
·         Mengontrol
Ø  Prinsip Pengutamaan tugas Pengelolaan, Manajer bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keorganisasiannya.
Ø  Prinsip Kepemimpinan yang Efektif, seorang pemimpin harus memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan ( tegas, lugas, dan berkualitas)
Ø  Prinsip Kerja Sama, prinsip ini didasarkan padapengorganisasian dalam manajemennya.
D.    Fungsi-fungsi Manajemen
Secara garis besar fungsi Manajmen dapat disimpulkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a)      Planning
Planning merupakan serangkaian tindakan untukmencapai hasil yang diinginkan. Planning itu sendiri secara etimologi yaitu perencanaanakan sesuatu.
b)      Organizing
Organizing atau lebih dipahami pengorganisasian adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau jumlah sasaran.
c)      Leading
Pekerjaan Leading meliputi lima kegiatan, yaitu:
*      Mengambil keputusan;
*      Mengadakankomunikasi;
*      Memberi semangat, inspirasi, dan motivasi;
*      Memilih orang-orang yang ulet dalam bekerja.
d)     Directing/Commanding
Directing adalah proses memberikan bimbingan kepada pegawai agar bekerja efektif menuju sasaran yangtelah ditetapkan.
e)      Motivating atau pemberian motivasi
Abraham sperling dalam Mangkunegara (2004: 93) mendefinisikan pengertian motivating sebagai, kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri(drive)dan diakhiri dengan penyesuaian diri.
f)       Coordinating
Coordinating atau pengoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untukmelakukanberbagai kegiatan agar tidak terjadi apa yang tidak diinginkan.
g)      Mengevaluasi
Mengevaluasi atau evaluating yaitu menilai semua kegiatan untuk menemukanindikator yang menyebabkan suksesatau gagalnya Manajemenyang kita terapkan.
h)      Reporting atau penyampaian informasi
i)        Staffing ( penyusunan personalia)
j)        Budgeting (penyusunan anggaran biaya)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi budgeting, yaitu:
ü  Perencanaan tentang biaya yang diperlukan,
ü  Sumber biaya yang diperoleh atau diusahakan,
ü  Mekanisme penggunaannya,
ü  Pelaksana pembiayaan kegiatan,
ü  Pola pembukuan danpertanggung jawaban,
ü  Pengawasan.
k)      Actuating
Actuating merupakan serangkaian kegiatan yang menggerakan dan mengusahakan agar para pekekerja melakukan tugas dan kewajibannya.
l)        Forecasting ( taksiran terhadap berbagai kemungkinan)

E.     Tingkatan-tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi dibagi menjaditiga tingkatan, yaitu:
a)      Manajer lini garis-pertama (first line), yakni memimpin dan mengawai tenaga-tenaga operasional.
b)      Manajer menengah (Middle manager), yakni membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan manager lainnya.
c)      Manajer puncak (top manager), yaknibertanggung jawab atas manajer-manajer keseluruhan.

F.      Manajemen Menurut Pandangan Islam
Dalam ajaran islam, Manajemen dipandang sebagai perwujudan amal shaleh yang harus bertitik tolak dari niat baik. Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang amat kita harus junjung tinggi kemanajemenannya. Ada empat pilar etika bermanajemen dalam islam, yaitu:
v  Ketauhidan yang berarti memandang aset dari transaksi bisnis yang terjadi di dunia adalah milih Alloh SWT.
v  Keadilan, segala transaksi yang terjadi harus dilandasi oleh akad saling setuju,
v  Kehendak bebas, yaitu mempersilahkan untuk menumpahkan kekreatifitasannya atas hukum yang baik dan benar,
v  Pertanggung jawaban.



BAB 2
SEJARAH PERKEMBANGAN DAN ALIRAN-ALIRAN DALAM MANAJEMEN
A.    Perkembangan Manajemen
1)      Fase Prasejarah
Ditinjau dari segi waktu dan tempatnya, fase ini dibagi menjadi beberapa perkembangan.
Ø  Peradaban mesopotamia, yaitu berkembangnya dibidang pemerintahan, perdagangan,angkutan sungai, dan uang yang berlandas prinsip manajemen.
Ø  Peradaban babilonia, yaitu sama dengan peradaban mesopotamia namun lebih berkembang dibandingkan peradaban itu.
Ø  Mesir kuno, berkembang sangat pesatnya manajemen pemerintahan, kemiliteran, perpajakan, perhubungan, dan pertanian di zaman ini.
Ø  Tiongkok kuno, yang paling menonjol di peradaban ini yaitu sistem manajemen kepegawaian yang sangat baik.
Ø  Romawi kuno, berkembangnya filusuf terkenal yang bernama cicero dalam bukunya de offici (the office) dan de legibus (the law).
Ø  Yunani kuno, banyak filusuf yunani yangtelah banyak membangun paradigma berpikir tentang kepemimpinan dandemokrasi.

2)      Fase Sejarah (1M- 1886M)
Perkembangan manajemen pada masa ini dimulai setelah diketahui bahwa gereja khatolik Roma mempengaruhi perkembangan teori administrasi.
Beberapa sarjana barat berpendapat bahwa pesatnya perkembangan agama Khatolik Roma bukan hanya karena ajarannya yang suci, melaikan juga karenaorganisasinya yang sangat rapi.
Banyak sarjana yang mengatakan bahwa perekonomian suatu negara hanya akan kuat jika kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, karena manajemen ilmiah belum dikenal pada masa itu, mereka digolongkan dalam ahli ekonomi.
3)      Fase Modern (1886M-Sekarang)
Ditinjau dari segi penahapan perkembangan ilmu manajemen menurut Siagian (2000: 23-25), ilmu manajemen telah melewati empat tahapan.
v  Tahap survival (1886-1930),sejak lahirnya ilmu manajemen ilmiah yang dikemukakan ileh taylor dan fayol. menegaskan bahwa ilmua dministrasi lahir dalam waktu yang relatif panjang.
v  Tahap Konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945), dalam jangka waktu inilah prinsip, rumus, dalil-dalil manajemen lebih disempurnakan.
v  Tahap Human Relation (1945-1959), terciptanya prinsip, rumus, dan dalil-dalil yangtelah teruji kebenarannya.
v  Tahp Behaviorisme (1959-Sekarang), para ahli dan sarjan lebih memusatkan penyelidikannya terhadap masalah manusian dan pekerjaannya.

B.     Aliran-aliran Manajemen
a.       Aliran Manajemen Ilmiah
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu: Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871).
b.      Aliran Organisasi Klasik
Hensry Fayol (1841-1925) adalah tokoh terpenting dalam aliran ini. Ia membagi manajemen dalam lima fungsi, yaitu: planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
c.       Aliran Perilaku
Aliran ini berupaya membantu manajer mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan. Adapun tokoh-tokoh terpenting dalam aliran ini adalah Hugo Munsterberg (1863-1916) dan Elton Mayo(1880-1949)
d.      Aliran Scientific Management (ilmu manajemen)
Aliran ini mengembangkan prosedur penelitian operasional dalam mengatasi permasalahn organisasi.
e.       Pendekatan system
f.       Pendekatan Kontingensi



BAB 3
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM SOSIAL
A.    Pengertian sistem sosial
Sistem sosial adalah himpunan subsistem yang terdapat dalam masyarakat yang menguatkan terbentuknya kehidupan bersama dan saling menguatkan, saling membutuhkan, dan saling mendukung ketercapaian tujuan bersama.
B.     Asumsi Dasar tentang Sistem Sosial
Asumsi dasar sistem sosial adalah sebagai berikut.
ü  Orientasi individu dengan berbagai dimensinya,
ü  Orientasi motivasional dalamkonteks dimensi kognitif,
ü  Interaksi sosial,
ü  Pola interaksi berpangkal pada motivasi individu.

C.     Elemen-elemen Sistem Organisasi Sosial
Elemen sistem organisasi sosial berkaitan dengan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
ü  Lingkungan keluarga
Allah SWT berfirman dalam Q.S At-tahrim ayat 6, yang artinya: “ wahai orang-orang yangberiman! Jagalah keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.........”
ü  Lingkungan pendidikan Formal
ü  Lingkungan pendidikan Non formal.



BAB 4
BUDAYA ORGANISASI
A.    Pengertian Budaya
Budaya merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, meliputi sistem ide yang terdapat dalam pikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat abstrak.
B.     Faktor-faktor Pembentukan Kebudayaan
*      Pola fikir manusia yang terus berevolusi dalam memersepsi alam dan kehidupan,
*      Pola hidup yang ditunjang oleh berbagai alat penunjang kehidupan,
*      Pola tingkah laku yang diikat oleh nilai-nilai,

C.     Fungsi Budaya
Ndraha mengemukakan fungsi budaya, sebagai berikut.
v  Idenditas dan citra suatu masyarakat;
v  Pengikat suatu masyarakat;
v  Sumber inspirasi, kebangaan, dan sumber daya;
v  Kekuatan penggerak;
v  Kemampuan untuk membentuk nilai tambah;
v  Pola perilaku;
v  Warisan;
v  Pengganti formalisasi;
v  Mekanisme adaptasi terhadap perubahan;

D.    Pengertian Organisasi dan Budaya Organisasi
Organisasi merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang dapat berkerja sama dalam bentuk hal apapun dan untuk berkerja sama dalamemendapatkan tujuan bersama..
Adapun pengertian budaya organisasi ialah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaanya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok, kemudian dikembangkan dan diwariskan kepada anggota baru guna untuk mendewasakan pola pikir dan menguatkan prinsip-prinsip manajemen.

E.     Jenis, Tipe, dan Fungsi Budaya Organisasi
                    i.            Berdasarkan proses informasi:
§  Budaya nasional;
§  Budaya ideologis;
§  Budaya konsensus;
§  Budaya hierarkis.
                  ii.            Berdasarkan tujuannya;
§  Budaya organisasi perusahaan;
§  Budaya organisasi publik;
§  Budaya organisasi sosial.
Fungsi budaya organisasi adalah :
Ø  Perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi;
Ø  Alat pengorhanisasian anggota;
Ø  Menguatkan nilai-nilai dalam organisasi;
Ø  Mekanisme kontrol perilaku;
Ø  Membangun rasa idenditas;
Ø  Mempermudah tumbuhnya komitmen;
Ø  Meningkatkan kemantapan sistem sosial;
Tepe budaya organisasi, adalah :
v  Budaya birokrasi;
v  Budaya inovatif;
v  Budaya suporatif;
F.      Proses Pembentukan Budaya Organisasi
Proses pembentukan budaya organisasi dapat dianalisis dari tiga teori, yaitu ;
§  Teori sociodynamic, mengenai dinamika masyarakat;
§  Teori kepemimpinan, menjelaskan terbentuknya budaya organisasi;
§  Teori pembelajaran, yaitu pembelajaran terbentuk oleh kebudayaan;

G.    Pengaruh Budaya Kerja terhadap Manajemen Organisasi Pendidikan Islam
Budaya kerja dalam organisasi berdampak positif pada manajemen pendidikan islam , yaitu;
*      Menghargai waktu;
*      Bekerja sebaik mungkin, profesional, jujur dan berniat ibadah;
*      Meningkatkan prestasi kerja;
*      Kinerja yang optimal;
*      Membangun manajemen keterbukaan;
*      Kompetisi yang sehat;
*      Menghilangkan KKN;
*      Menerapkan cara kerja yang efektif dan efisien;
*      Kepemimpinan yang karismatik dan demokratis;
*      Membuka peluang kerja;
*      Menjalankan kepemimpinan atas dasar kekuasaan;
*      Membangun prinsip-prinsip etika bermanajemen;



BAB 5
STRUKTUR DAN RANCANGAN
ORGANISASI PENDIDIKAN
A.    Pengertian Struktur Organisasi Pendidikan
Struktur organisasi lembaga pendidikan adalah pembagian tugas pekerjaan yang dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal pada lembaga pendidikan.
Dalam manajemen islam, struktru organisasi diibaratkan bangunan yang tersusun rapi yang seluruh komponen bangunan saling menyangga dan saling menguatkan. Alloh SWT berfirman dalam Q.S Ash-Shafat ayat 1, yang artinya: “Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf”
B.     Teori-teori dalam Penyusunan Organisasi
1.      Teori Klasik
Prinsip utama teori klasik adalah;
§  Pembagian kerja, organisasi membagi kinerja kerja secara professional;
§  Hierarki proses fungsional, adanya tingkatan karyawan menurut fungsi dan kinerjanya.
§  Struktur, jalinan hubungan dan peranan dalam organisasi;
§  Pengawasan yang ketat, harus adanya pengawasan yang keseluruhan.
2.      Teori Lembaga social
Barlo (1960: 23) Menegaskan bahwa komunikasi berhubungan dengan lembaga atau organisasi social yang dicirikan oleh tiga hal, yaitu:
§  Pertama, system social dihasilkan oleh komunikasi.
§  Kedua, apabila system social sudah berkembang, ia menentukan komunikasi anggota-anggotanya.
§  Ketiga, pengetahuan terhadap system social dapat membantu prediksi yang akurat dan seimbang.
3.      Teori Komunikasi Jabatan dan Hubungan Informal
Menurut teori ini, orang yang menduduki jabatan diharuskan berkomunikasi sesuai dengan jabatannya.


4.      Teori Manajemen Ilmiah Taylor
Teori ini membahas anatomi organisasi formal yang dapat disebut sebagai teori-teori structural klasik.
5.      Teori structural
Dalam teori ini dinyatakan bahwa organisasi merupakan alat yang dapat berkembang secara teknis dan mekanis.
6.      Teori organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system aturan dan regulasi yang umum dan tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi.
7.      Teori perilaku dalam organisasi
Menurut pandangan teori ini, manusia bergerak dinamis menuju perkembangan dan kemajuan yang lebih rasional.
8.      Teori X dan Y Douglas Mcgregor
Menurut Douglas, pandangan structural berpangkal pada asumsi mengenai hakikat manusia dan dinyatakan dengan teori X, yaitu:
Ø  Pada dasarnya manusia malas bekerja dan akan berusaha untuk menghindarinya;
Ø  Sifat malas sudah melekat pada dirinya sehingga perlu adanya paksaan, perintahan, dan jika peril hukuman;
Ø  Rata-rata manusia senang untuk diperintah;
Ada pula teori Y, yang melihat manusia dari segi positifnya, yaitu:
Ø  Tidak setiap manusia tidak senang bekerja;
Ø  Pengawasan dan pemberian hukuman bukanlah satu-satunya jalan untuk manusia bekerja keras untuk mencapai tujuannya;
Ø  Adanya kebutuhan untuk berprestasi, penghargaan dan karya yang menarik didalam jiwa manusia;
Ø  Rata-rata manusia senang belajar, dan bertanggunjg jawab akan risiko yang dihadapinya;
Ø  Kemampuan untuk memiliki tingkat keimajinatifan.

9.      Teori Rensis Likert atau Likert’s Sistem IV
Sama seperti dauglas McGregor, Likert sangat menentang pandangan structural dalam penyusunan organisasi.
10.  Teori Argyris
Argyris berpendapat bahwa, a basic conflictexist between the demands of the organization and the natural of human personality. Dasar konflik terletak pada tuntutan organisasi dan hakekat kepribadian seseorang semakin menjadi bergantung kepada organisasi.
11.  Pandangan manajemen Islami
Diantara prinsip organisasi yang tersirat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, adalah sebagai berikut.
§  Tujuan organisasi, Alloh SWT berfirman dalam Q.S AlJumu”ah ayat 9-10.
§  Kerja sama, Q.S Al-Maidah ayat 2
§  Pemberian tugas dan wewenang, Q.S Ath-Thalaq ayat 7
§  Anggota harus menjalankan tugas-tugasnya, Q.S Ar-Ra’d ayat 11
§  Bertanggung jawab terhadap individu, Q.S Al-Anfal: 25
§  Komunikasi, Q.S Ali Imran: 159
§  Menegakkan prinsip keadilam, Q.S Al –Maidah: 8
§  Jabaran dan tugas berlandas hakekat amanah, Q.S Al-Ahzab: 72
§  Dalam menjalankan organisasi harus berakhlakul karimah.



BAB 6
PIMPINAN DAN KEPEMIMPINAN
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan seni dan keterampilan orang dalam memanfaatkan kekuasaannya intuk memengaruhi orang lain agar melaksanakan aktivitas tertentu yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan.
B.     Kepemimpinan dalam manajemen Pendidikan
Kepemimpinan dalam manajemen pendidikan islam harus memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu:
1)      Pemimpin harus dipilih dan diharapkan oleh para penduduknya;
2)      Pemimpin harus berilmu;
3)      Pemimpin harus selalu berserah diri kepada Alloh SWT.

C.     Teori-teori Kepemimpinan
§  Teori genetic, dipandang atau lahir dikalangan pemimpin;
§  Teori social, memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok;
§  Teori situasional, kepemimpinan bergantung pada situasinya;
§  Teori ekologis, kepemimpinan merupakan penggabungan antara bakat alami;
§  Teori sosio-behavioris, kepemimpinan lahir dari bakat dan pengalaman nyata.
D.    Tugas dan Fungsi kepemimpinan
Dalam suatu organisasi, tugas dan fungsi pemimpin sangatlah strategis dan harus mencontohkan akhlak-akhlak yang telah ada pada diri Rasulullah SAW.
E.     Tipe-tipe Pemimpin
§  Otokratis, beranggapan bahwa pemimpin merupakan suatu hak.
§  Militeristis, tipe ini bukanlah tipe pemimpin yang idealistis, karena pemimpin ini harus berjiwa kekar dan kuat layakna seorang jenderal.
§  Paternalistis, bersifat kebapakan.
§  Karismatis, memiliki daya tarik yang amat sangat besar.
§  Demokratis, mendahulukan kepentingan kelompok dibandungkan kepentingan individu.
BAB 7
KOMUNIKASI DALAM
PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan pemberitahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan (Hardjana, 2003: 23).
B.     Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi terdiri atas beberapa unsure yang sangat penting, yaitu:
§  Komunikator;
§  Komunikan;
§  Pesan, berita, dan informasi;
§  Alat komunikasi;
§  Teknik komunkasi;
§  Interaksi social;
§  Verbalitas atau nonverbalitas dalam komunikasi.

C.     Proses Komunikasi
Proses komunikasi mempunyai dua model, yaitu model linear dan model sirkuler.
a.       Model Linear, yang bermulai dari komukator dan berakhir pada komunikan.
b.      Model sirkuler, di awali adanya unsur feedback, proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir ketitik yang lain. Jadi, proses ini berbalik satu lingkaran penuh.

D.    Bentuk-bentuk Komunikasi
§  Komunikasi verbal, informasi disampaikan secara verbal atau lisan.
§  Komunikasi nonverbal, informasi disampaikan menggunakan isyarat, gerik –gerik, barang, waktu, cara berpakaian, atau sesuatu yang dapat menunjukkan suasana hati atau perasaan pada saat tertentu.
E.     Faktor-faktoryang mempengaruhi Kelancaran dan Hambatan Berkomunikasi
1)      Faktor Pengetahuan
2)      Faktor pengalaman
3)      Faktor Inteligensi
4)      Faktor kepribadian
5)      Faktor Biologis

F.      Beberapa Pendekatan salm Komunikasi Organisasi
a)      Pendekatan Struktur dan Fungsi Organisasi
b)      Pendekatan Hubungan manusiawi
c)      Pendekatan Komunikasi sebagai Proses Pengorganisasian
d)     Pendekatan organisasi sebagai kultur
e)      Teori Integritas dalam Komunikasi organisasi



BAB 8
PERENCANAAN DALAM LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian perencanaan
Perencanaan merupakan langkah pertama yang harus diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan islam.
B.     Jenis-jenis Perencanaan
Dilihat dari jenis-jenis pemakaiannya, dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:
1)      Jenis perencanaan menurut penggunaannya
§  Single use planning, perencanaan untuk satu kali pakai;
§  Repeats planning, untuk keperluan yang berulang-ulang.
2)      Jenis perencanaan menurut prosesnya
§  Policy planning, hanya berisi kebijakan;
§  Program planning, perencanaan yang memuat penjelasan dan perincian;
§  Operational planning, yang memuat rencana mengenai cara-cara pekerjaan tertentu.
3)      Jenis perencanaan menurut jangka Waktunya
§  Long large planning, perencanaan jangka panjang;
§  Intermediate planning, perencanaan jangka menengah yang membutuhkan pemasangan;
§  Short range planning, perencanaan jangka pendek.
4)      Jenis perencanaan menurut Wilayah pemakaiannya
§  Rural planning, perencanaan pedesaan;
§  City planning,perencanaan tingkat kota;
§  Regional planning,perencanaan tingkat daerah;
§  National planning, perencanaan tingkat nasional.
5)      Jenis perencanaan menurut materinya
§  Personnel planning, perencanaan masalah kepegawaian;
§  Financial planning, perencanaan masalah keuangan;
§  Industrial planning, perencanaan menyangkut industry;
§  Educational planning, perencanaan dalam kegiatan pendidikan.
6)      Jenis perencanaan menurut Segi umum dan Khusus
§  General plans, perencanaan yang hanya garis besarnya saja;
§  Social planning, perencanaan yang mendetail dan terperinci;
§  Overall planning, perencanaan secara keseluruhan dari pekerjaan.
C.     Sifat-sifat Perencanaan
1.      Faktual (berdasar factual)
2.      Rasional (perencanaan harus masuk akal)
3.      Fleksibel (perencanaan mengikuti perkembangan zaman)
4.      Berkesinambungan
5.      Dialektis (memikirkan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan)

D.    Cara-cara membuat perencanaan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a)      Menetapkan sasaran atau perangkat tujuan;
b)      Menentukan keadaan, situasi, dan kondisi sekarang;
c)      Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat;
d)     Mengembangkan rencana dan menjabarkannya;

E.     Perencanaan Pendidikan
Ada empat hal yang dibahas dalam perencanaan pendidikan, yaitu:
1.      Tujuan apa yang akan dicapai dengan perencanaan itu?
2.      Status posisi system pendidikan yang ada, bagaimanakah keadaan yang ada sekarang?
3.      Kemungkinan pilihan alternative kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan.
4.      Stategi, penentuan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan (Udin Syaefudin dan Abin Syamsudin, 2005: 9)

F.      Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan
§  Perencanaan hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan mantap.
§  Perencanaan hendaknya berangkat dari tujuan umum.
§  Perencanaan hendaknya mempertimbangkan sosiobudaya masyarakat.
§  Perencanaan hendaknya bersifat fleksibel.

G.    Pendekatan-pendekatan Perencanaan Pendidikan
§  Social demand approach (pendekatan tuntunan masyarakat)
§  Man power approach (pendekatan kebutuan tenaga kerja)
§  Pendekatan SP4 (perencanaan, penyusunan, program dan penganggaran)
§  Cost benefit/rate of education approach (pendekatan bersifat ekonomi dan berpangkal pada SDM)
§  Strategic planning approach (perencanaan dari awal akuntabilitas lembaga)
§  Comprehensive planning approach (pendekatan melalui analisis perubahan system pendidikan)

H.    Teori Perencanaan Pendidikan
v  Teori Radikal (menekankan pentingnya kebebasan lembaga)
v  Teori Advocacy (menekankan hal-hal yang bersifat umum)
v  Teori Transactive (menekankan harkat individu)
v  Teori Synoptic (memakai model berpikir system perencanaan)
v  Teori Incremental (berpegang pada kemampuan lembaga)

I.       Dimensi Perencanaan Pendidikan
Menurut Udin dan Abin, ada Sembilan dimensi yang terkait dalam proses perencanaan pendidikan, yakni :
§  Signifinance, kepentingan social dari tujuan pendidikan yang diusulkan;
§  Feasibility, kelayakan teknis dan perkiraan biaya;
§  Relevance, implementasi rencana pendidikan;
§  Definitiveness, meminimalkan kejadian yang tidak diharapkan;
§  Farsimoniousness, perencanaan digambarkan secara sederhana;
§  Adaptability,perencanaan pendidikan harus dinamis;
§  Time, siklus alamiah pokok bahasan;
§  Monitoring, melibatkan penegakkan criteria;
§  Subject matter, popok-pokok bahasan yang akan direncanakan.

J.       Pengorganisasian dalam Perencanaan Pendidikan
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan. Fungsi pengoorganisasian dalam perencanaan pendidikan adalah memilih orangt-orang dan mengalokasikan sarana serta prasarana yang menunjang pelaksanaan tugasa dalam organisasi.



BAB 9
MOTIVASI KERJA DALAM
LEMBAGA PENDIDIKAN
A.    Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kondisi yang dapat menggerakan pegawai agar mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam manajemen pendidikan islam hakikat motivasi berkait dengan upaya dakwah ke jalan yang lurus, dalam amal perbuatan manusia harus berorientasi pada pencapaian ridha Alloh SWT.
B.     Teori dan Model Motivasi
1.      Teori Motivasi
a.       Teori Kebutuhan
Abraham Maslow (Robbins, 2006) mengtakan bahwa pada diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan, yaitu: psikologis, keamanan, social, penghargaan, dan aktualisasi diri.
b.      Expectancy theory (Teori Harapan
Menurut Vroom (Donovan, 2001), orang yang termotivasi untuk melakukan perilaku tertentu berdasarkan tiga persepsi, yaitu: Expectancy, Instrumentality (penghasilan), dan Valence (pekerja menilai penghasilan).

2.      Model-model Motivasi
a.       Motivasi Instrinsik
Model Thomas mengemukakan bahwa motivasi instrinsik dicapai ketika orang mengalami perasaan-perasaan adanya pilihan, kompetensi, penuh arti, dan kemajuan.
b.      Model Edward
Menurut Edwards (1959) kebutuhan-kebutuhan yang dapat mempengaruhi motivasi individu, diklarifikasikan menjadi 15 kebutuhan, yaitu :
§  Achievement, kebutuhan untuk berbuat lebih baik daripada orang lain;
§  Deference, kebutuhan mengikuti pendapat orang lain;
§  Order, kebutuhan untuk membuat rencana-rencana yng teratur;
§  Exhibition, kebutuhan untuk menarik perhatian orang lain;
§  Autonomy, kebutuhan untuk mandiri;
§  Affiliation, kebutuhan untuk menjalin tali persahabatan;
§  Intraception, kebutuhan untuk memahami perasaan orang lain;
§  Succorance, kebutuhan untuk mendapatkan bantuan orang lain;
§  Dominance, kebutuhan untuk bertahan pada pendapatnya;
§  Abasement, kebutuhan yang menyebabkan individu merasa berdosa;
§  Nurturance, kebutuhan untuk membantu seseorang;
§  Charge, kebutuhan untuk melakukan pembaharuan;
§  Endurance, kebutuhan yang menyebabkan individu bertahan;
§  Heterosexuality, kebutuhan yang mendorong aktivitas social;
§  Aggression, kebutuhan untuk mengkritik.
c.       Organizational Justice (Keadaan Organisasi)
d.      Model Equity
Model ini menjelaskan bahwa setelah persepsi ketidakadilan terbentuk, karyawan mencoba meraihnya kembali.
e.       Job Characteristic Model and Goal Setting (Model karakteristik pekerjaan dan penetapan target
Menjelaskan bahwa motivasi yang tinggi dapat diraih melalui karakteristik dari pekerjaan.



BAB 10
FUNGSI STAFFING DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian Staffing
Staffing dalam lembaga pendidikan merupakan proses manajemen structural dan merupakan system komponen-komponennya secara keseluruhan sling berhubungan.
B.     Perencanaan Pegawai
Perencanan pengadaan pegawai yang intinya untuk meneliti dan memperoleh pegawai dilakukan dengan tahapan berikut.
1)      Tahap analisis beban kerja
2)      Tahap analisis tenaga kerja

C.     Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dalam perencanaan terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan terutama berkaitan dengan perencanaan Sumber Daya Manusia, yaitu sebagai berikut.
1.      Analisis jabatan
Analisis jabatan terdiri atas dua hal pokok, yaitu:
ü  Job description (uraian jabatan)
ü  Job specification (syaray-syarat jabatan)

2.      Sumber-sumber dan Cara Mendapatkan tenga Kerja
ü  Mengadakan lowongan pekerjan
ü  Penarikan pegawai dari lembaga kependidikanan
3.      Seleksi Pegawai
4.      Pelatihan Pegawai
D.     Komitmen Pegawai
Meyer dan Allen (1991) merumuskan tiga dimensi komitmen dalam berorganisasi, yaitu:
Ø  Affective Commitment (hubungan emosional terhadaporganisasinya);
Ø  Continuance Commitment (kesadaran terhadap anggotanya);
Ø  Normative Commitment ( menggambarkan perasaan untuk terus berada dalam organisasi).

BAB 11
MANAJEMEN KONFLIK
A.    Pengertian Konflik
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 199k berarti pertentangan atau percekcokan yang bias terjadi pada diri seseorang (internal) ataupun di dalam kalangan yang lebih luas.
B.     Pandangan Tentang Konflik
Robbins (1996: 429) menguraikan pandangan mngenai konflik, yaitu sebgai berikut.
§  Pandangan Tradisional pandangan ini berkonsisten dengan sikap-sikap yang dominan mengenai perilaku kelompok,
§  Pandangan hubungan manusia, pandangan ini mendominasi teori konflik dari akhir dasawarsa 1940-an sampai pertengahan 1970-an.
§  Pandangan interaksionis, menurut aliran pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan.

C.     Jenis-jenis Konflik
a.       Konflik Dilihat dari Fungsinya
§  Konflik fungsional, yang mendukung pencapaian tujuan kelompok dan memperbaikinya;
§  Konflik disfungsional, konflim yang merintangi pencapaian tujuan kelompok.
b.      Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat
Stoner dan freeman (1989, 393) membagi konflik menjadi enam macam, yaitu:
§  Konflik dari dalam individu;
§  Konflik antar individu;
§  Konflik antar individu dan kelompok;
§  Konflik antar kelompok dalam organisasi;
§  Konflik antar organisasi;
§  Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda.
c.       Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
Winardi (1992: 174) membagi konflik ini menjadi empat macam, yaitu :
§  Konflik vertical, konflik yang terjadi antar karyawan;
§  Konflik horizontal, konflik yang terjadi pada kedudukan yang setara;
§  Konflik garis-dtaf, konflik yang terjadi antar karyawan nlini yang memegang posisi komando;
§  Konflik peran, konflik yang terjadi karena seseorang mengemban dari satu peran yang saling bertetangga.

D.    Sumber-sumber Konflik
Menurut Robbins (1996), konflik terjadi karena adanya kondisi yang melatarbelakanginya. Kondisi itu disebut sumber terjadinya konflik yang terdiri atas tigfa kategori, yaiyu : komunikasi, struktur, dan varieabel pribadi.
E.     Sisi Positif  Dan Negatif Konflik
Robbins menjelaskan bahwa konflik itu baik bagi organisasi, jika :
ü  Konflik merupakan alat untuk menimbulkan perubahan;
ü  Konflik mempermudah terjadinya keterpaduan;
ü  Konflik dapat memperbaiki efektifitas kelompok dan organisasi;
ü  Konflik menimbulkan tingkat ketegangan yang sedikit lebih tinggi dan lebih konstruktif.

F.      Teknik Manajemen Konflik
Unsur yang terpenting dalam manajemen konflik adalah persuasi. Pendekatan persuasi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
Ø  Masalah-masalah yang dipertanyakan;
Ø  Ukuran taruhan;
Ø  Saling kebergantungan kepada pihak-pihak yang terlibat;
Ø  Kontinuitas interaksi;
Ø  Struktur pihak-pihak yang terlibat;
Ø  Keterlibatan pihak ketiga;
Ø  Kemajuan konflik.

G.    Masalah Dan Pengambilan Keputusan
Masalah adalah setiap peristiwa yang dihadapi realitasnya menyimpang dari tujuan individu.
Ada tiga dasar dalam melakukan analisis masalah sebelum emngambil keputusan, yaitu :
ü  Menetapkan sasaran-sasaran;
ü  Mempertimbangkan alternative-alternatif yang dapat memenuhi sasaran;
ü  Menilai akibat-akibat yang merugikan dalam alternative terbaik.
Kohler mengemukakan adanya tiga model pengambilan keputusan, yaitu:
§  Model perilaku, pengambilan keputusan didasarkan pola piker atau tingkah laku;
§  Model informasi, pengambilan keputusan yang didasarkan asumsi informasi;
§  Model Normatif, pengambilan keputusan yang mengikuti proses dengan menjawab beberapa pertanyaan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar